Polrestabes Surabaya tengah menangani kasus viral yang mengejutkan, di mana seorang siswa dipaksa untuk sujud dan menggonggong oleh seorang wali murid. Peristiwa ini terungkap setelah sebuah video berdurasi singkat beredar luas di media sosial, memperlihatkan perlakuan yang sangat mengejutkan terhadap seorang anak di luar jam sekolah. Video ini memicu reaksi keras dari masyarakat, yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk kekerasan fisik dan psikologis. host informasi
Dalam upaya mengungkap fakta-fakta lebih lanjut, polisi telah memeriksa delapan saksi yang memiliki informasi penting terkait kejadian tersebut. Proses pemeriksaan dilakukan untuk menggali keterangan dari saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian, termasuk pihak sekolah dan masyarakat yang menyaksikan peristiwa tersebut. Kepolisian berharap dapat segera mengungkap motif di balik tindakan tersebut dan menindaklanjuti dengan hukum yang berlaku.
Meskipun peristiwa ini terjadi di luar area sekolah, pihak manajemen sekolah tetap berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk membantu proses penyelidikan. Saksi-saksi yang telah diperiksa mengungkapkan bahwa siswa tersebut tampak tertekan dan takut, seolah terpaksa mengikuti perintah yang diberikan. Hal ini menambah keprihatinan terkait dampak psikologis yang mungkin ditimbulkan pada anak tersebut. host informasi
Pakar psikologi menduga bahwa perlakuan seperti ini dapat menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap kesehatan mental si anak. Kekerasan psikologis yang dilakukan dengan cara mempermalukan atau memaksa anak melakukan sesuatu yang merendahkan diri bisa mengganggu perkembangan emosional dan kepercayaan dirinya. Ini adalah peringatan bagi orang tua dan masyarakat untuk selalu memperhatikan cara mendidik anak yang sehat dan penuh kasih sayang.
Penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan untuk memastikan apakah tindakan tersebut melanggar hukum dan siapa saja yang harus bertanggung jawab. Kepolisian berjanji untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kasus ini juga menjadi sorotan bagi masyarakat, yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan, serta memberikan pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam bersikap terhadap anak-anak.
Ke depan, pihak berwenang juga berencana untuk mengedukasi orang tua dan masyarakat tentang pentingnya mendidik anak dengan pendekatan yang lebih positif. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam bentuk apapun yang bisa merusak masa depan anak, baik secara fisik maupun psikologis. host informasi
Baca juga :
Leave a Reply